Marquee

Business Inquiries: Stievenxie@gmail.com

Selasa, 07 Maret 2017

Pengobatan Insomnia




Pengobatan Insomnia 

Dalam mengobati insomnia, hal pertama yang dilakukan oleh dokter adalah mencari tahu apa yang menjadi akar penyebabnya. Jika insomnia didasari oleh kebiasaan tertentu, maka dokter akan menyarankan pasien untuk mengubah kebiasaannya itu. Misalnya menyarankan untuk tidak mengonsumsi minuman berkafein, merokok, dan minuman keras menjelang tidur. Selain itu, dokter akan menyarankan menetapkan waktu tidur dan bangun tiap harinya secara disiplin. Terakhir, pasien akan disarankan untuk tidak melakukan tidur siang.
Jika insomnia disebabkan oleh suatu masalah kesehatan, maka dokter akan terlebih dahulu mengatasi kondisi yang mendasari tersebut dan tentunya dengan langkah penanganan yang disesuaikan agar tidak menimbulkan efek samping yang dapat memperparah insomnia.
Jika pasien tetap mengalami insomnia meski telah memperbaiki pola hidup, maka dokter biasanya akan menyarankan pasien mengikuti terapi perilaku kognitif khusus untuk insomnia (CBT-I). Bahkan jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat tidur. 

Mengatasi insomnia dengan terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif untuk mengatasi insomnia atau CBT-I biasanya disarankan bagi mereka yang telah mengalami gangguan tidur yang tidak membaik setelah dilakukan perubahan pada rutinitas tidur. CBT-I dilakukan dengan bimbingan dokter dengan tujuan mengubah pikiran dan perilaku negatif yang menjadi penyebab insomnia, menjadi pikiran dan perilaku positif.
Selama melakukan terapi CBT-I, pasien akan diajari cara mengurangi berbagai stres atau pikiran yang dapat mengganggu tidur, serta diajari cara mengurangi ketegangan dengan relaksasi. Jika diperlukan, dokter akan mengukur tingkat relaksasi pasien dengan bantuan alat sensor yang dipasang di tubuh pasien.
Dalam terapi CBT-I, pasien juga akan diajarkan cara mengatur pikirannya agar dapat mengasosiasikan kamar tidur dengan kegiatan tidur semata. Selain itu pasien akan dibimbing agar mampu menetapkan waktu tidur dan bangun secara konsisten.
Selain metode pengobatan di atas, ada hal-hal lain yang termasuk ke dalam terapi CBT-I, di antaranya adalah paradoxical intention untuk membantu pasien yang kesulitan memulai tidur tetapi tidak bermasalah dalam mempertahankan tidur. Terapi pembatasan tidur juga mungkn disarankan untuk meningkatkan waktu tidur secara bertahap.
Untuk mengetahui tiap kemajuan yang telah dicapai pasien, biasanya dokter akan meminta pasien untuk tetap mengisi buku harian tidur. 

Mengatasi insomnia dengan obat tidur

Obat tidur biasanya hanya digunakan dokter sebagai pilihan terakhir, yaitu ketika insomnia sudah tidak lagi bisa diatasi dengan perubahan pola hidup dan terapi kognitif atau ketika tingkat keparahan insomnia sudah tinggi.
Obat tidur umumnya diresepkan dengan dosis serendah mungkin dan dengan jangka waktu sesingkat mungkin. Jadi artinya penggunaan obat tidur sifatnya hanya sementara. Dokter biasanya akan enggan meresepkan obat tidur dalam jangka panjang karena hal tersebut tetap tidak akan mengatasi penyebab dasar insomnia.
Untuk insomnia yang menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan, stres berat, atau terbangun tiba-tiba di malam hari, dokter dapat meresepkan zopiclone atau zolpidem. Biasanya kedua obat tidur ini diberikan dengan dosis serendah mungkin dalam jangka waktu maksimal satu bulan. Baik zopiclone maupun zolpidem memiliki efek samping berupa mulut terasa kering, sakit kepala, mual, atau muntah.
Untuk insomnia yang penderitanya mengalami kesulitan memulai tidur, dokter dapat meresepkan zaleplon. Efek samping umum dari penggunaan obat ini adalah kesemutan, nyeri saat menstruasi pada wanita, dan hilang ingatan jangka pendek. Zaleplon biasanya diresepkan dalam jangka waktu maksimal setengah bulan dengan dosis serendah mungkin.
Jika penderita insomnia mengalami rasa cemas atau stres berat, dokter dapat meresepkan golongan obat penenang seperti benzodiazepin agar penderita menjadi rileks dan dapat tidur dengan lelap.
Selain dapat menyebabkan ketergantungan, kadang-kadang reaksi kantuk obat tidur bisa berlanjut hingga keesokan harinya, terutama pada orang tua. Karena itu bagi Anda yang memiliki rutinitas sibuk dan suka membawa kendaraan sendiri, hendaknya tanyakan kepada dokter agar obat tidur yang diberikan bisa disesuaikan dengan kondisi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar